BAB I
MATERI DAN
METODE
Praktikum
Biologi dengan materi Anatomi hewan pada Burung Merpati dilaksanakan pada hari
Kamis tanggal 18 Oktober 2012 pukul 11.00-13.00 WIB di Laboratorium Fisiologi
dan Biokimia Ternaka, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas
Diponegoro, Semarang.
1.1 Materi
Alat yang digunakan
dalam praktikum adalah gunting yang berfungsi untuk membedah perut burung, baki
bedah yang berfungsi untuk meletakkan burung yang sudah di bius, penjepit yang
berfungsi untuk menjepit sayap burung yang sudah mati pada baki bedah. Adapun
bahan yang digunakan dalam praktikum adalah Burung merpati dan eter.
1.2 Metode
Metode
praktikum dilakukan dengan cara Burung merpati dibius dengan menggunakan eter
sampai mati lemas. Kemudian sebelum melakukan pembedahan, bulu-bulu pada daerah
dada, perut dan leher dicabuti sampai bersih. Pembedahan mula-mula dilakukan
pada bagian carina sterni dengan menggunakan pisau, kemudian pembedahan
dilanjutkan pada daerah perut, pengguntingan dimulai dari depan kloaka menuju
ke depan sebelah kiri dan kanan basi sternum, dengan memotong rusuk-rusuk
sampai ketulang furcula, untuk mengamati system pencernaan dan pernafasan lebih
sempurna , dilakukan dengan cara melepaskan organ-organn dari rongga perut
yaitu dengan menggunting ujung dari lambung interior dan pangkal rectum,
kemudian semua organ-organnya diamati dan di gambar dan diberikan
keterangannya.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Inspectio Aves Columbia domestica
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada praktikum
Anatomi Hewan diperoleh hasil sebagai berikut :
|


|


|

|


|

|

|
|
|
|


Sumber : Data Primer Praktikum Biologi,
2012.
Ilustrasi 13. Burung
Sebelum di Bedah.
Keterangan : 1.
Kepala 6.
Kaki
2.
Mata 7.
Cakar
3.
Badan 8.
Tembolok
4.
Sayap 9.
Paruh
5.
Ekor
10. Bulu
Berdasarkan hasil praktikum yang
telah dilakukan terhadap Burung Merpati Bentuk paruh burung
beraneka ragam sesuai dengan jenis makanan dan habitatnya. Burung mempunyai alat
indra yang baik, matanya memiliki kelopak mata atas dan kelopak mata bawah yang
dapat membuka dan menutup. Burung juga memiliki selaput yang tembus cahaya yang
terdapat pada sudut muka dari mata dan dapat bergerak dari muka kebelakang. Hal
ini sesuai dengan pendapat Djuhanda
(1982) yang menyatakan bahwa Selaput tembus cahaya pada Burung Merpati disebut
membrana nicitans. Daerah ekor terdapat kloaka yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya feses, urin dan sel-sel kelamin jantan maupun telur pada hewan
betina. Hal ini sesuai dengan pendapat Jasin (1989) yang menyatakan bahwa
pergerakan Columba livia oleh kaki
dan sayap juga dibantu oleh bagian ekor.
2.2 Morfologi Aves Columbia domestica
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan pada praktikum Anatomi hewan diperoleh hasil sebagai berikut :

|

|

|


|

|
|

|

|

|

Sumber : Data Primer Praktikum Biologi , 2012.
Ilustrasi 2. Gambar Burung Merpati Sesudah di Bedah.
Keterangan : 1. Sayap 6.
Usus besar
2.
Kerongkongan 7.
Usus 12 jari
3. Jantung 8.
Seca
4. Paru – paru 9.
Kloaka
5. Hati
Berdasarkan
hasil pengamatan terhadap Burng Merpati dengan meneliti organ-organ dalam
adalah bagian internal pada Aves tersusun atas beberapa organ yaitu
kerongkongan, tembolok, jantung, paru-paru, ampela, usus halus, usus 12 jari,
usus besar dan kloaka yang semunya mempunya fungsi yang berbeda-beda. Hal ini
sesuai dengan pendapat Kant (2001) yang menyatakan bahwa oragn-organ dalam yang
terdapat pada Burung Merpati akan membentuk beberapa system, yaitu system
pencernaan, system urogenitas, system respirasi dan system transportasi.
2.3 Resphiratorium Aves Columbia domestica
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan pada praktikum Anatomi Hewan diperoleh hasil sebagai
berikut :
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi,
2012
Ilustrasi 4. Gambar
Sistem Pernafasan Burung Merpati
Keterangan : 1. Paruh
2. Trakea
3. Jantung
4.
Paru – paru
Berdasarkan
hasil pengamatan terhadap Burng Merpati denga sistem pernafasan. Mekanisme
pernapasan pada burung ada dua yaitu pernapasan waktu istirahat dan waktu
terbang. Fase istirahat dilakukan oleh pars sternalis costae dan pars
vertebralis costae, keduanya dihubungkan oleh suatu persendian sehingga dapat
digerakkan. Pernapasan waktu istirahat terjadi dalam dua fase yaitu fase
inspiratiodan fase exparatio. Fase terbang yang sangat berfungsi adalah saccus
interclavicularis dan saccus axillaries. Hal ini sesuai dengan pendapat Radiopoetro (1977) yang menyatakan
bahwa apabila sayap diturunkan saccus axillaris terjepit, sehingga
saccus interclavicularis menjadi longgar dan sebaliknya.
Menurut Ville (1988) Sistem pernapasan
burung merpati dimulai ketika udara dihisap ke dalam sepasang rongga hidung
atau nares. Rongga hidung ini dipisahkan dari rongga mulut ke langit-langit
keras. Hewan dapat bernapas walaupun makanan berada dalam mulut. Udara
selanjutnya melalui choane dan faring, lalu masuk ke dalam laring yang dalam
keadaan terbuka. Epiglottis menekuk ke belakang jika dinaikkan.
2.4 Digestorium
Aves Columbia domestica
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan pada praktikum Anatomi Hewan diperoleh hasil sebagai
berikut :
|

|

|

|

|

|

|

|


Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2012.
Ilustrasi 3. Gambar Sistem Pencernaan Burung Merpati.
Ilustrasi 3. Gambar Sistem Pencernaan Burung Merpati.
Keterangan : 1. Mulut 5.
Gizard
2.
Kerongkongan 6. Usus 12
jari
3.
Tembolok 7. Usus
besar
4.
Hati 8.
Kloaka
Berdasarka pengematan terhadap Burng Merpati dengan
sistem pencernaan Sistem pencernaan pada Columba domestica terdiri dari
mulut,oesophagus,empedal,usus halus,usus besar, rectum, dan kloaka. Hal ini
sesuai dengan pendapat Jasin (1989) yang menyatakan bahwa truncus digestivus
dari Columba domestica terdiri dari
cavum oris, dilanjutkan ke faring yang pendek, kemudian oesophagus yang panjang
danterjadi perluasan disebut crop,yaitu tempat sementara,dari lambung akan
dilanjutkan oleh intestinum yg terbagi atas bagian yg halus dan terakhir adalah
rectum dan kloaka.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dalam
pengamatan Anatomi pada Burung Merpati terdapat beberapa bagian pada tubuh Columba livia. Pada bagian luar tubuh
Burung me;iputi kepala, badan, bulu, dan anggota gerak. Sedangkan untuk bagian
dalam Burung yang diamati meliputi hati, ventriculus, usus halus, usus besar,
dan bagias-bagian dari diafragma. Selain itu Columba livia memiliki organ
tubuh yang elngkap dan merupakan anggota dari hewan vertebrata karena memiliki
tulang belakang.
3.2 Saran
Ketika
praktikum diharapkan menggunakan pisau yang tajam agar Burung tidak tersiksa.
Selain itu, harus menguasai teknik cara membedah Burung secara benar agar tidak
merusak organ-organ vital yang terdapat pada Burung Merpati.
DAFTAR PUSTAKA
Djuhanda, T. 1992.
Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Bandung : Amrico.
Jasin, M . 1989. Sistematika Hewan
Vertebrata dan Invertebrata. Surabaya :
Sinar Wijaya
Kant, G. C., R. K. Carr. 2001.
Comparative of the Anathomy vertebrates Ninth Edition. New York : Mc Graw Hill
Companies inc.
Radiopoetro.
1997. Zoology. Jakarta : Erlangga.
Vielle, Walker, Barnes. 1988.
General Zoology 6th Edition. London : W. B. Saunders Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar