Kamis, 20 Desember 2012

laoran praktikum anatomi hewan


BAB I
MATERI DAN METODE
            Praktikum Biologi dengan materi Anatomi hewan pada Burung Merpati dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012 pukul 11.00-13.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Ternaka, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.
1.1     Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah gunting yang berfungsi untuk membedah perut burung, baki bedah yang berfungsi untuk meletakkan burung yang sudah di bius, penjepit yang berfungsi untuk menjepit sayap burung yang sudah mati pada baki bedah. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah Burung merpati dan eter.
1.2       Metode
            Metode praktikum dilakukan dengan cara Burung merpati dibius dengan menggunakan eter sampai mati lemas. Kemudian sebelum melakukan pembedahan, bulu-bulu pada daerah dada, perut dan leher dicabuti sampai bersih. Pembedahan mula-mula dilakukan pada bagian carina sterni dengan menggunakan pisau, kemudian pembedahan dilanjutkan pada daerah perut, pengguntingan dimulai dari depan kloaka menuju ke depan sebelah kiri dan kanan basi sternum, dengan memotong rusuk-rusuk sampai ketulang furcula, untuk mengamati system pencernaan dan pernafasan lebih sempurna , dilakukan dengan cara melepaskan organ-organn dari rongga perut yaitu dengan menggunting ujung dari lambung interior dan pangkal rectum, kemudian semua organ-organnya diamati dan di gambar dan diberikan keterangannya.











BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1       Inspectio Aves Columbia domestica
            Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada praktikum Anatomi Hewan diperoleh hasil sebagai berikut :
5
 
6
 
1
 
2
 
3
 
10
 
4
 
7
 
8
 
9
 
2012-10-18-056.jpg
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2012.
Ilustrasi 13. Burung Sebelum di Bedah.
Keterangan :    1. Kepala                               6. Kaki
                        2. Mata                                  7. Cakar
                        3. Badan                                8. Tembolok
                        4. Sayap                                 9. Paruh
                        5. Ekor                                   10. Bulu
            Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan terhadap Burung Merpati Bentuk paruh burung beraneka ragam sesuai dengan jenis makanan dan habitatnya. Burung mempunyai alat indra yang baik, matanya memiliki kelopak mata atas dan kelopak mata bawah yang dapat membuka dan menutup. Burung juga memiliki selaput yang tembus cahaya yang terdapat pada sudut muka dari mata dan dapat bergerak dari muka kebelakang. Hal ini sesuai dengan pendapat  Djuhanda (1982) yang menyatakan bahwa Selaput tembus cahaya pada Burung Merpati disebut membrana nicitans. Daerah ekor terdapat kloaka yang berfungsi sebagai tempat keluarnya feses, urin dan sel-sel kelamin jantan maupun telur pada hewan betina. Hal ini sesuai dengan pendapat Jasin (1989) yang menyatakan bahwa pergerakan Columba livia oleh kaki dan sayap juga dibantu oleh bagian ekor.
2.2       Morfologi Aves Columbia domestica
            Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada praktikum Anatomi hewan diperoleh hasil sebagai berikut :
8
 
7
 
6
 
9
 
5
 
4
 
3
 
2
 
1
 

Sumber : Data Primer Praktikum Biologi , 2012.
Ilustrasi 2. Gambar Burung Merpati Sesudah di Bedah.
Keterangan :   1. Sayap                                               6. Usus besar
2. Kerongkongan                                 7. Usus 12 jari
3. Jantung                                            8. Seca
4. Paru – paru                                      9. Kloaka
5. Hati            
            Berdasarkan hasil pengamatan terhadap Burng Merpati dengan meneliti organ-organ dalam adalah bagian internal pada Aves tersusun atas beberapa organ yaitu kerongkongan, tembolok, jantung, paru-paru, ampela, usus halus, usus 12 jari, usus besar dan kloaka yang semunya mempunya fungsi yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan pendapat Kant (2001) yang menyatakan bahwa oragn-organ dalam yang terdapat pada Burung Merpati akan membentuk beberapa system, yaitu system pencernaan, system urogenitas, system respirasi dan system transportasi.
2.3       Resphiratorium Aves Columbia domestica
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada praktikum Anatomi Hewan diperoleh hasil sebagai berikut :
4
 
3
 
2
 
1
 
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2012
Ilustrasi 4. Gambar Sistem Pernafasan Burung Merpati
Keterangan : 1. Paruh
2. Trakea
3. Jantung
4. Paru – paru
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap Burng Merpati denga sistem pernafasan. Mekanisme pernapasan pada burung ada dua yaitu pernapasan waktu istirahat dan waktu terbang. Fase istirahat dilakukan oleh pars sternalis costae dan pars vertebralis costae, keduanya dihubungkan oleh suatu persendian sehingga dapat digerakkan. Pernapasan waktu istirahat terjadi dalam dua fase yaitu fase inspiratiodan fase exparatio. Fase terbang yang sangat berfungsi adalah saccus interclavicularis dan saccus axillaries. Hal ini sesuai dengan pendapat Radiopoetro (1977) yang menyatakan bahwa apabila sayap diturunkan saccus axillaris terjepit, sehingga saccus interclavicularis menjadi longgar dan sebaliknya.
Menurut Ville (1988) Sistem pernapasan burung merpati dimulai ketika udara dihisap ke dalam sepasang rongga hidung atau nares. Rongga hidung ini dipisahkan dari rongga mulut ke langit-langit keras. Hewan dapat bernapas walaupun makanan berada dalam mulut. Udara selanjutnya melalui choane dan faring, lalu masuk ke dalam laring yang dalam keadaan terbuka. Epiglottis menekuk ke belakang jika dinaikkan.
2.4       Digestorium Aves Columbia domestica
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada praktikum Anatomi Hewan diperoleh hasil sebagai berikut :
8
 
6
 
7
 
5
 
4
 
3
 
2
 
1
 
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2012.
Ilustrasi 3. Gambar Sistem Pencernaan Burung Merpati.
Keterangan :    1. Mulut                                  5. Gizard
                        2. Kerongkongan                    6. Usus 12 jari
                        3. Tembolok                            7. Usus besar
                        4. Hati                                     8. Kloaka

Berdasarka pengematan terhadap Burng Merpati dengan sistem pencernaan Sistem pencernaan pada Columba domestica terdiri dari mulut,oesophagus,empedal,usus halus,usus besar, rectum, dan kloaka. Hal ini sesuai dengan pendapat Jasin (1989) yang menyatakan bahwa truncus digestivus dari Columba domestica terdiri dari cavum oris, dilanjutkan ke faring yang pendek, kemudian oesophagus yang panjang danterjadi perluasan disebut crop,yaitu tempat sementara,dari lambung akan dilanjutkan oleh intestinum yg terbagi atas bagian yg halus dan terakhir adalah rectum dan kloaka.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1       Kesimpulan
            Dalam pengamatan Anatomi pada Burung Merpati terdapat beberapa bagian pada tubuh Columba livia. Pada bagian luar tubuh Burung me;iputi kepala, badan, bulu, dan anggota gerak. Sedangkan untuk bagian dalam Burung yang diamati meliputi hati, ventriculus, usus halus, usus besar, dan bagias-bagian dari diafragma. Selain itu Columba livia  memiliki organ tubuh yang elngkap dan merupakan anggota dari hewan vertebrata karena memiliki tulang belakang.
3.2       Saran
            Ketika praktikum diharapkan menggunakan pisau yang tajam agar Burung tidak tersiksa. Selain itu, harus menguasai teknik cara membedah Burung secara benar agar tidak merusak organ-organ vital yang terdapat pada Burung Merpati.




DAFTAR PUSTAKA
Djuhanda, T. 1992. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Bandung : Amrico.
Jasin, M . 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Surabaya :   Sinar Wijaya
Kant, G. C., R. K. Carr. 2001. Comparative of the Anathomy vertebrates Ninth Edition. New York : Mc Graw Hill Companies inc.
Radiopoetro. 1997. Zoology. Jakarta : Erlangga.
Vielle, Walker, Barnes. 1988. General Zoology 6th Edition. London : W. B. Saunders Company.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar